Monday, August 28, 2017

“INDONESIA BANGKIT “ Cerita Raja Asia Tenggara di SEA Games.

Stadion bukit Jalil Sea Games 2017 Malaysia

Sea Games ke 29 Malaysia, masih menyisahkan 3 hari lagi .
“Rising Together” adalah tema Sea Games kali ini, yakni momentum menciptakan kawasan yang  damai dan lebih bersatu .
Kredit bagi Malaysia..Pembukaan yang spektakuler,venue pertandingan berkelas internasional , dan teknik pengambilan gambar yang bagi saya sudah sekelas olimpiade.
Lepas dari hingar bingar diatas, Saya tak melihat suatu perkembangan signifikan dalam olahraga Negara-negara Asia tenggara, kalau kita bandingkan dengan tetangga di kawasan Asia timur atau Australia.
Sikap mental Negara-negara Asean masih bertumpu pada prestasi kawasan, dengan model penyelanggaraan yang  prestise dan  upaya tuan rumah untuk menghalalkan segala cara menjadi juara umum.
Sea games ke -29 Malaysia juga mencatat kontroversi terbanyak dalam sejarah perhelatan Sea games!
Sampai hari ke 10,  Komite Olimpiade Asia, mencatat ada 14 kasus sarat kontroversi dan berbumbu masalah ,( ditulis di bagian lain sesudah ini)
Gak apa-apa  demi  juara umum .  Juara umum  # lol

Sea Games ke-29  mempertandingkan  38 cabang olahraga dengan total 404 medali emas diperebutkan.
Sampai hari ini , Malaysia masih kokoh dipuncak klasemen, diikuti Vietnam, Thailand, Singapura dan Indonesia di urutan ke -5.
Dalam sejarah keikut sertaannya di Sea Games, Indonesia telah 10 Kali menjadi juara umum.
Yakni tahun 1977, 1979,1981,1983, 1987,1989,1991,1993,1997, dan 2011.
Ya, Indonesia adalah Raja nya Asia Tenggara! Mestinya tak heran ya, dengan total penduduk 200 juta jiwa, sudah sewajarnya-lah kita memang menjadi raja olahraga kawasan.
Akan tetapi…… dalam 15 tahun terakhir, prestasi Indonesia tak secemerlang  waktu lampau.
Tahun 1997 adalah era terakhir kejayaan sesungguhnya olahraga Indonesia.
Memasuki era reformasi 1998,prestasi kita mulai mengalami penurunan, Sea Games Brunai Darrusalam 1999 langsung melorot peringkat k e-3 .Malaysia 2001 lebih parah lagi peringkat ke -6, membaik di Vietnam 2003,peringkat ke-3,melorot lagi ke -5 di Philipina 2005,ke 4 di Thailand 2007, peringkat ke 3 di Laos 2009,Juara Umum 2011 Jakarta/Palembang,peringkat 4 ,Myanmar 2013,peringkat 5 ,Singapura 2015.
Kita tentu nya mendambakan Indonesia kembali menjadi Juara umum dalam penyelenggaraan Sea Games. Akan tetapi untuk kembali mendominasi kawasan Asia tenggara, sudah tak seindah masa yang lalu.. sudah waktunya Olahraga kita melakukan restorasi besar-besaran demi mengembalikan kejayaan Nusantara kita, dan membuat keder Negara-negara lainya.
Tim sepak Bola u-22 foto by okezone Bola

Kestabilan Ekonomi & Politik, Dominasi Olahraga.
Politik, bukan satu-satunya  alasan kuat untuk menyatakan bahwa kekuatan Olahraga suatu bangsa dengan jumlah penduduk besar menjadi   stabil atau cenderung menurun.
Faktor-faktor utama menciptakan olahragawan kelas dunia adalah, Bakat & Talenta, latihan, restorasi gaya hidup ( disiplin,mental), nutrisi, teknologi, restorasi kepelatihan, dan tingkat partisipasi event.
Terakhir adalah Jaminan masa depan atlet jika olahraga kita belum kuat menyelenggarakan event professional yang mendulang sponsor dan  materi .
Masa depan atlet wajib menjadi perhatian utama dan mendapat tempat tinggi dalam program pemerintah ataupun swasta yang menjadi sponsor.
Akan tetapi,  kestabilan politik suatu bangsa besar,  memicu keadaan olahraga juga dibangsa itu.
Russia di jaman kejayaan bersama Uni Soviet adalah Negara kuat yang selalu bertarung mendominasi  Olimpiade Musim panas bersama musuh bebuyutannya Amerika serikat.
Ketika Soviet terpecah, perlahan, runtuhlah dominasi Negara  komunis itu.
Datanglah  Cina.
Kekuatan ekonomi baru yang kini muncul sebagai kekuatan olahraga utama dunia untuk mengguncang dominasi AS.
Apa kaitannya dengan Olahraga Indonesia?
Rasanya indah kalau kita mengulik kisah masa lalu Indonesia di Sea Games,  kita sepakat bahwa mengetahui sejarah masa lalu baik untuk melangkah ke masa depan.
Seperti paparan saya diatas,  ketika Indonesia pertama kali mengikuti Sea Games tahun 1977.
 Negara kita langsung juara umum.mengalahkan Thailand yang kala itu bersama Negara-negara indocina termasuk Malaysia dan Singapura, sudah menyelenggarakan South east peninsula games.Thailand adalah langgganan juara umumnya.
Ketika Indonesia tiba Dari rentang waktu 1977 sampai 1997, praktis hanya Thailand yang menyalip dominasi sang raja di dua perhelatan Sea Games yang berlangsung di Negara itu yakni di Bangkok 1985 dan Chiang Mai 1995. Indonesia merebut  9 gelar juara umum bahkan mencetak “Quattrick” 2 kali !!    Penuh kekuatan dan dominan bukan?!?
Reformasi 1998, sontak menurunkan kualitas Olahraga Indonesia.
Suka atau tidak itu kenyataan.
Saat kita tengah berkutat dengan keadaan politik dan ekonomi bangsa kita itulah, Negara  lain di kawasan kita bergerak maju dan mulai menunjukan dominasi nya.
Meskipun tak sedominan Indonesia, Thailand membukukan 4 gelar juara umum dan memastikan dominasi sang raja berakhir.
 Pada Sea Games  2011 kita secara luar biasa mengumpulkan Total 108 medali emas dan menjadi juara umum dalam Sea Games Jakarta/Palembang. Namun dalam  2 tahun berikutnya, mengumpulkan 64 medali emas  tak sampai setengahnya dan  menempati peringkat ke 4,makin  menguatkan opini saya bahwa olahraga kawasan masih di helat dengan asumsi menguntungkan tuan rumah penyelanggara.bandingkan dominasi kita dimasa lalu itu….
Tanpa bermaksud mengecilkan tiap individu anak bangsa yang telah berjuang dengan tiap keringat dan perngorbanan mereka untuk menyumbangkan setiap keping emas.
Mengubah Perspektif. Olahraga itu kehebatan bangsa
Untuk memajukan olahraga bangsa ini,sudah waktu nya pemerintah dan seluruh stake holder yang ada melakukan restorasi ! Sea Games, Asian games, Olimpiade, Kejuaraan dunia, tak boleh dipandang sebagai olahraga ‘musiman’. Nanti ada TC kalau mau event!#lol!
 Selain acara kenegaraan, hanya di Olahraga seperti inilah kita dapat mendengar lagu kebangsaan Indonesia raya berkumandang dengan gagahnya!
Negara  Seperti Vietnam dan Myanmar bahkan sudah meninggalkan kita.
Segenap komponen bangsa harus sadar, olahraga bukan sekedar entertain dan pelengkap program pembangunan. Olahraga hari sekarang adalah ajang unjuk kekuatan dan dominasi suatu Negara.Olahraga adalah wadah lain perang dunia dalam sistem yang sportif,pernahkah anda menemukan kisa inspiratif para pejuang olahraga mengubah suatu bangsa di negara nya?di Argentina ada rumah ibadah khusus Maradona.di China bulutangkis dan cabang olahraga lain mungkin hebaat, tapi Lang Ping dan team Voli putri Olimpiade Los Ansgeles China 1984 adalah pahlawan yang mengubah wajah Cina. Jesse Owens, mempermalukan Adolf Hitler dalam Olimpiade Munich 1936.atau Kisah Perang Pemberontak Catalan (Barcelona) atas kerajaan Spanyol ( Real Madrid). mana lagi? ada ribuan kisah heroik dunia Olahraga yang bersinggungan langsung dengan isu-isu politik dan keunggulan suatu bangsa! 
Negara yang kuat adalah yang menguasai  Negara lainnya dalam bidang olahraga. Negara dengan penduduk banyak harus punya kekuatan olahraga yang hebat sesuai jumlah penduduknya.
Ingin menjadi raja di dunia? Kuasailah Olimpiade. Ingin menjadi raja Asia kuasailah Asian Games. Ingin jadi raja asia tenggara, kuasailah Sea Games. Begitulah kira-kira.

Bukan sepak bola, Wajib ‘ mendominasi’ 3 cabang olahraga Raksasa ini,

Atletik, Renang, senam!
Inilah ketiga jenis olahraga wajib yang harus didominasi suatu bangsa jika ingin menjadi raja.
Barangkali dalam perhelatan Sea Games ada berbagai nomor pertandingan lain yang menjadi  primadona Indonesia  yang tak kalah banyak nomor pertandingannya seperti Bersepeda,pencak silat, wushu ,karate,dayung dan taekwondo. Akan tetapi semua cabang itu tak sedominan ketiga cabang raksasa diatas, teristimewa ATLETIK dan RENANG.
Di Sea games Malaysia ada total 105 medali emas yang diperebutkan di ketiga cabang ini, dengan rincian 45 emas atletik, 40 Renang, dan 20 Senam. Di Ompiade Rio 2016 kemarin ada 47 emas di atletik,46 di renang dan 22 di senam.
Amerika serikat menjadi langganan juara umum Olimpiade dengan selalu mengumpulkan medali emas terbanyak dari Atletik, dan Renang!
Indonesia pernah memiliki ratu dan raja renang asia tenggara, ratu sprinter dan raja sprinter asia tenggara, tak ada alasan bagi kita untuk terus terpuruk di 2 cabang ini.
Lagi....di masa lalu, jaman ketika Henny Maspaitela, mardi Lestari, Purnomo,Suryo Agung, Klan Nasution bersaudara( Elvira, Maya, Kevin) Richard Sam bera, wisnuwardhana, dan masih banyak berjubel lagi atlet renang & atletik kelas atas Indonesia masa itu baik di nomor sprint, menengah, maupun jarak jauh!!!
Kenyataan bahwa medali kita tergerus oleh Vietnam dan Singapura, karena ke-dua Negara ini sekarang sangat berkembang pesat di Atletik & renang, Senam bahkan sudah tak bisa saya bayangkan.
Kita mungkin menguasai cabang-cabang klasik yang menjadi lumbung kita seperti Pencak silat, panahan, karate, taekwondo, atau bahkan sekarang wushu. Namun ketika kita tak bisa mendominasi Atletik dan renang, bisa dipastikan gelar juara umum, akan terus melayang ke tetangga kita.
Ingatlah wahai Menpora ,pemilik klub, pelatih-pelatih dan guru-guru olahraga di seantero tanah air. “Hampir di setiap stadion sepak bola yang ada di Republik ini, ada lintasan atletik nya”.
Brilian-nya kita menata bulutangkis Indonesia, kira-kira adalah sampel bagus yang mestinya ditularkan untuk menata semua cabang olahraga lainnya yang menjadi andalan kita.
Target 10 besar Asian Games 2018 Jakarta/Palembang  dengan perkiraan 20 medali emas, mungkin akan terasa istimewa jika kita  ikut melahirkan atlet-atlet emas dengan proyeksi olimpiade juga, serta dilakukan secara berkesinambungan.
Cabang-cabang olahraga yang berpotensi  merebut medali sudah barang tentu akan di dorong lebih keras hingga mencapai limitnya,namun sekali lagi,system restorasi olahraga kita sudah harus dirombak secara besar-besaran.
Sea Games masih menyisakan 3 hari lagi. Namun untuk memenuhi target “Indonesia bangkit” yakni menempati peringkat ke-4 sepertinya masih berat.
 Masih ada kesempatan, kita doakan terus atlet-atlet kita yang bertarung dengan gagah berani mengharumkan  nama bangsa dan Negara kita.

Bangsa yang besar adalah bangsayang menghargai para Atletnya.

No comments:

Post a Comment

Christian Coleman, Rekor dunia lari 60 Msumber  foto by :  Victah Sailer Sebagai penggila Atletik, meski gak kuat lari,,saya su...