Friday, May 1, 2015

Selamat Ulang Tahun ke-95 GPM Karmel Jemaat Kamarian - Amalohi



Hari Minggu di awal 90-an, terdengar suara gegap gempita dari dalam gereja yang hanya berjarak 20 langkah dari rumah, suara keras Mama Oke menghardik dari dapur, "stop nonton pi sondak!" bergegas mandi dengan gerakan hidup segan mati tak mau,sebuah kaos kerah bergaris vertikal tipis berwarna hijau tosca-celtic,(jadi warna favorit sampai hari ini) dan celana panjang kain berwarna hitam, meluncur cepat ke gereja,dari atas mimbar terdengar suara pengasuh alm (bpk Tauran) "tinggal dekat saja yoo masu terlambat" #scene ... mama pengasuh Oma Tenci Tuaputimain/Tomatala, ini pengasuh idola dan favoritnya,selalu terkagum-kagum mendengar talenta nya dalam menceritkan banyak hal, pembentukan karakter, keyakinan, dan iman ,,(tak pernah lupa sampai hari ini) minggu berikutnya, opa Emo Tauran,yang sangat menyukai cerita Alkitab bergenre kolosal ( membayangkan film Noah, atau Jesus of Nazareth) lalu ada oma Aba Tomatala,#sepi bertiup saat senja tenggelam, hari berganti,tahun tertatap,generasi melindas, kisah lama tetap terpatri,di Gereja itu, Ia terus menua, namun umatnya terus bertambah,,,,,tapi tak ada satupun tempat terindah di muka bumi ini, selain kembali ke rumah dan menatap tiang-tiang keperkasaanmu, Karmel, engkau yang membius hati dan mendendangkan kesucian engkau yang menaikan puji-pujian anak negeri ke altar sorgawi, jauh disana,, dalam setiap ruang kalbu..sedalam hati mencari kedamaian.Selamat Ulang Tahun ke-95 GPM Karmel Jemaat Kamarian -Amalohi. Upuu Suwe Ite

Wednesday, April 29, 2015

JULIUS R.LATUMAERISSA :MALUKU BISA SEJAHTERA TANPA INDONESIA.

Ambon-Desamerdeka. Menanggapi hasil Pertemuan Anggota DPRI bersama Pemerintah Daerah Maluku untuk menagih janji Pemerintah Pusat memberikan 10% Participating Interest(PI) dari Block Masela yang sampai hari ini belum direaliser,maka Dosen Universitas Sutomo Surabaya Julius R.Latumaerissa menyampaikan pendapatnya : Bahwa Maluku tanpa Indonesia bisa hidup,Maluku bisa sejahtera.Sebagai putra Maluku saya sangat apresiasi sekali atas sikap tegas Gubernura Maluku dan DPRD Maluku atas kesewenang wenangan pemerintah pusat atas HAK HAK MALUKU dalam pengelolaan SDA dalam hal ini blok Masela PI 10%. Saya mendorong agar Pemda Maluku tidak hanya tegas dalam dialog dengan pemerintah pusat, tapi PEMDA MALUKU dan RAKYAT Maluku harus PUNYA SIKAP POLITIK yang lebih tegas. Maluku tanpa Indonesia pasti HIDUP SEJAHTERA.Apa yg kita takutkan. Jakarta jangan membuat Maluku seperti pengemis PI 10% itu adalah hak Maluku. Republik ini berkepentingan dengan Maluku dan SDA nya. Sejak dahulu Maluku kaya akan SDM dan SDA kalau saat ini ada kemunduran bukan karena SDM dan SDA Maluku tidak ada, tetapi SDA dieksploitasi dan SDM di marjinalkan dengan politik aliran.Bangsa ini telah berkhianat atas eksistensi Maluku sebagai Provinsi ke 8 yang memerdekakan Republik ini. Kontribusi Maluku baik SDM dan SDA terhadap bangsa ini dari jaman perjuangan sampai kemerdekaan dan jaman reformasi cenderung tidak terekspos. Tetapi hal-hal yg tidak relevan selalu di stigmakan kepada Maluku seperti premanisme, saparatis, kekerasan dlll.
Seterusnya dikatakan ,Masyarajat Maluku dan para cendikiawan Maluku dimanapun berada harus bangun dari tidur dan membantu Pemerintah Maluku untuk menuntut HAK RAKYAT MALUKU atas semua eksploitasi SDA di Maluku. Sikap Pemerintah Pusat untuk mengembalikan PI 10% adalah gambaran bahwa Jakarta tidak serius melihat Maluku sebagai bagian dari NKRI. Padahal Maluku cukup berkontribusi bagi bangsa ini tetapi sengaja tidak diekspos. Banyak cendikawan asal Maluku yg menjadi arsitek pembangunan di Republik ini dari zaman perjuangan sampai sekarang.
Dosen yang memiliki disiplin Perbankan Internasional ini mengharapkan Pemerintah Pusat harus segera memberikan landasan hukum kepada Maluku dalam kerangka Pengembalian 10 % PI.Keputusan itu harus dilegalkan dulu, itu belum ada dalam keputusan pemerintah.Kesalahan pemerintah pusat baik secara defacto,de yure tdk ada.itu konyol .tdk ada produk hukum sebagai sebagi sebuah kepastian.Dasar apa PEMERINTAH DAERAH meminta 10 % PI ,khan TDK PUNYA DASAR APA2 UNTUK MINTA.Pemeerintaha daerah sudah berupaya begitu rupa tapi tidak dihiraukan Pemerintah Pusat.Pemerintah Pusat tidak memiliki Political will dan good Will membangun Provinsi Maluku, tetapi menggarap Sumber daya Mineral bagi kepentingan pemerintah Pusat dan pemimpin-Pemimpin menjadi kaya. Terbukti “REGULASI PEMERINTAH PUSAT TIDAK BERPIHAK KE MALUKU” .Contoh :” PINTU WISATA UNTUK MASUK INDONESIA MALUKU TIDAK ADA”. Yang ada hanya MAKASAR, “MALUKU tidak mendapat TEMPAT ” PALING TIMUR BALI. “PELABUHAN EKSPOR MALUKU TDK ADA” sehingga Maluku Tidak mendapat ” KEUNTUNGAN DARI EKSPORT ITU”. “PERIMBANGAN KEUANGAN DAERAH ,dari HASIL SETIAP DAERAH DIHITUNG MENURUT LUAS WILAYAH …LAUT DAN DARATAN. KETIKA 70 % MAU KEMBALIKAN KEDAERAH…DIHITUNG HANYA LUAS DARATAN ditambah JUMLAH PENDUDUK. BERARTI PEMERINTAH PUSAT MENGERUK KEKAYAAN MALUKU SANGAT BESAR TETAPI PENGEMBALIANNNYA SANGAT KECIL.itu yang dimaksudkan kalau Pengelolaannya secara Geopolitik oleh Maluku sendiri,maka Maluku bisa sejahtera dengan seluruh sumber daya alamnya dibandingkan dengan Jumlah Jiwa yang ada.
Demikian respons saya atas sikap Gubernur dan DPRD Maluku dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI yang disampaikan via Telephon selulernya.
Untuk diketahui sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan memberi 10 persen PI Blok Masela kepada Pemerintah Provinsi Maluku. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Naryanto Wagimin mengatakan saat ini permintaan tersebut tengah diproses oleh jajarannya. “Hal demikin karena dijaman Presiden SBY telah menegaskan untuk memberikan 10 % PI kepada Provinsi Maluku, kemudian ditegaskan dalam Pidato Peresmian Gong Perdamaian di Kota Ambon.(27/04/2015Chris)

Tuesday, April 14, 2015

Untill I Find you Again

Lately I've been trying
To fill up my days since you're gone.
The speed of love is blinding,
And I didn't know how to hold on.
My mind won't clear.
I'm out of tears.
My heart's got no room left inside.

How many dreams will end?
How long can I pretend?
How many times will love pass me by,
Until I find you again?

Will the arms of hope surround me?
Will time be a fair weather friend?
Should I call out to angels,
Or just drink myself sober again?
I can't hide, it's true.
I still burn for you.
Your memory just won't let me go.

How many dreams will end?
How long can I pretend?
How many times will love pass me by,
Until I find you again?

I'd hold you tighter,
Closer than ever before.
Yeah.
No flame would burn brighter,
If I could touch you once more,
Hold you once more!

[Guitar Interlude]

How many dreams will end?
How long can I pretend?
How many times will love pass me by,
Till I find you again?
Till I find you again . . .

Wednesday, March 18, 2015

Tidak Sesederhana Yang dibayangkan

Tidak Sesederhana yang Dibayangkan 


Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap nanar kepadanya, sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum sekoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?”

Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “Aku benci kamu!” “Kamu sangat menyebalkan!!” “Kamu egois!” “Nggak tau malu!”

Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam saja itu menjawab. Kata si murid, “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, ‘Tolong jaga anak kita baik-baik’”.

Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?”

Murid itu menggeleng. “Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.”

Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, “Jawaban ini benar.”

Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian. 

Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup. Dia menulis di buku harian itu, “Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.”

Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.

Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.

Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.

Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.

Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.

Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.

Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya...

Christian Coleman, Rekor dunia lari 60 Msumber  foto by :  Victah Sailer Sebagai penggila Atletik, meski gak kuat lari,,saya su...